Monday 4 July 2016

Tomang Asri, Resto Keluarga Dekat UII

Aku tahu tempat ini sejak berbulan-bulan yang lalu, tapi baru kali ini makan di sini. Awalnya kukira harga makanan di Tomang Asri mahal-mahal, tapi ternyata tidak juga. Ya tergantung makanan apa yang dipesan, sih. Hahaha.
   
  
Beberapa hari yang lalu, tempatku bekerja mengadakan meeting dan buka bersama di tempat ini. Karena acaranya setengah formal, jadi kami memilih tempat ini. Tepatnya di lantai 2, gedung sebalah Selatan, yang khusus pakai kursi. Sedangkan bangunan sebelahnya khusus untuk lesehan.
    
Waktu itu kami di sini
   

Friday 24 June 2016

[Review] Sing-Py: Single Happy

“Buat apa dobel tapi nyakitin, kalo bisa single tapi bahagia.”
  
  
Judul: Sing-Py: Single Happy
Penulis: Dedew (Dewi Rieka)
Penerbit: Loveable
Tebal buku: iv + 208 hlm
Terbit: 2015
 
“Ran, emang rencana kamu ke depan tuh apa? Mau balik lagi jadi orang kantoran?”
 
“Nggak, Bu. Rania tuh mau bikin kos. Tapi, khusus untuk cewek jomblo. Rania pengin ajarin anak-anak gadis bertahan hidup di dunia keras. Pengin bikin Kos Jomblo biar Rania dan cewek-cewek kos nggak diganggu hidung belang.”
 
Terbentuk Kos Jomblo yang dikomandani Rania, cewek yang sakit hati dengan cowok yang namanya Anto, si manja, pengangguran, dan nyebelin. Hubungan mereka hanya bertahan tiga tahun. Kos jomblo, murah meriah dan nyaman, tapi syaratnya harus jomblo. Peminat kos pun menumpuk hingga Rania harus melakukan audisi. Terpilihlah sepuluh cewek dengan fisik, karakter, profesi, dan latar belakang yang berbeda. Semuanya memiliki alasan berbeda kenapa memilih Kos Jomblo.

 
***
 
Novel ini bercerita tentang sepuluh cewek jomblo (yah…tidak semuanya jomblo sih, sebenarnya) yang ngekos di Kos Jomblo milik Rania. Di awal novel diceritakan sekilas tentang karakter masing-masing anak kos. Kesepuluh cewek itu punya karakter, latar pendidikan dan usia yang berbeda-beda. Ada yang masih SMA, kuliah, ada juga yang sudah bekerja, ada yang masih polos, dan ada yang jadi primadona (ditaksir banyak cowok). Persamaan mereka hanya satu, yaitu jomblo (dan pura-pura jomblo).

Thursday 16 June 2016

Agenda Juni 2016 IFI Jogja

Bonjour!
  
Kemarin aku mendapatkan newsletter dari Campus France Yogyakarta tentang agenda Juni 2016 di IFI (dulu bernama Lembaga Indonesia Perancis) Yogyakarta. Jadi aku ingin share juga ke teman-teman lain di dunia maya tentang info ini.
   
Semoga bermanfaat!
  

Sunday 12 June 2016

[Review] Seribu Kerinduan


Judul: Seribu Kerinduan
Penulis: Herlina P. Dewi
Penerbit: Stiletto Book
Tebal buku: 241 hlm
Terbit: November 2013

Renata, seorang fashion editor dengan karier cemerlang di kantornya, harus pasrah pada keadaan. Setelah berpisah dengan Panji, lelaki yang sudah dipacari selama empat tahun karena perjodohan biadab itu, dia pergi ke semua tempat yang pernah mereka singgahi untuk menelusuri jejak-jejak kebersamaan. Hidup menjadi sangat membosankan baginya, karena hari-harinya kini hanya dihabiskan untuk mengenang Panji. Dia pun lantas memilih menjadi pelacur, karena dengan profesi barunya itu, dia kembali merasa dicintai, dihargai, dibutuhkan dan disanjung.
  
Namun, ia sadar, menjadi pelacur hanyalah sebuah persinggahan sebelum dia benar-benar melanjutkan hidup sesuai dengan keinginannya. Lantas, kehidupan seperti apa yang sebenarnya ingin dijalaninya? Tanpa Panji? Bisakah?

  
***
 
Novel ini sukses membuatku geregetan sekaligus baper (terbawa perasaan) banget, sumpah. Geregetan karena tokoh utama pria (Panji) yang membuatku berpikir laki-kok-gitu-sih atau itu-laki-apa-bocah atau ogah-deket-deket-sama-cowok-kayak-dia (hahaha, udah kayak penonton Uttaran aja kan aku, terbawa emosi sampai segitunya); baper karena tokoh utama wanita (Renata) yang sempat terkesan miserable. Oh, cerita menuju ending juga membuatku baper sebenarnya; tentang bagaimana Panji berusaha untuk *pip* (eh tak boleh ada spoiler di sini, hahaha). Di satu sisi aku tidak menyukai sensasi yang timbul setelah membacanya, tapi di sisi lain aku rasa novel ini oke juga karena mampu membuat pembaca terhanyut ke dalam cerita.

Wednesday 1 June 2016

Coto Makasar Ala La-Capila

Lagi di Jogja? Suka kulineran? Udah ke sini, belum? Namanya La-Capila, tempat makan di Jogja yang menjual makanan khas Sulawesi Selatan. Itu tuh, coto makasar dan es pisang ijo yang terkenal itu lho…ada di sini.
  
 
La-Capila ini setahuku buka di beberapa tempat, pusatnya di daerah Krasak-Kotabaru (belakang Ganesha Operation, dekat Stadion Kridosono). Sedangkan yang kukunjungi waktu itu cabangnya di Jl. Anggajaya III, Ruko Condong Catur kav. 8 (Terminal Condong Catur ke arah Barat, atau dari Taman Kuliner Condong Catur ke arah Timur). Aku sering lihat tempat ini lumayan ramai saat jam makan siang.
  

Tuesday 24 May 2016

Kelas Akber Jogja: Pengembangan Diri

Rabu, 18 Mei 2016 yang lalu Akber Jogja mengadakan kelas yang bertema Pengembangan Diri di Edu Hostel. Narasumber pada kelas ini adalah Ibu Arsaningsih (biasa dipanggil Bunda Arsaningsih), founder Spirit of Universal Life (SOUL). Sebenarnya itu adalah kali kedua beliau mengisi kelas Akber Jogja, jadi bisa dibilang yang kemarin itu adalah kelas Pengembangan Diri Jilid 2. Akber sendiri merupakan singkatan dari Akademi Berbagi, suatu komunitas nonprofit yang sering mengadakan pertemuan (biasanya disebut sebagai “kelas”) dengan berbagai tema sharing, dengan tujuan belajar bersama. Saat ini komunitas ini telah tersebar di berbagai kota di Indonesia (sayangnya untuk daerah Papua belum ada). Sebelumnya aku pernah ikut kelasnya Akber sewaktu cooking class bersama Cinema Bakery, kuceritakan di postinganku yang berjudul Malam Minggu Bareng Akber Jogja di Cinema Bakery.
  
Sumber: arsaningsih.com

“Tak ada yang kebetulan. Jika Saya dan Anda saat ini ada di sini, itu bukan semata-mata kebetulan.”

Wednesday 18 May 2016

[Review] Follow @MerryRiana

@MerryRiana: Don’t chase after money. Rather, chase your passion, and money will chase after you.
  
  
Judul: Follow @MerryRiana
Penulis: Debbie Widjaya
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Tebal buku: 360 hlm
Terbit: April 2013

  
Bella punya karier cemerlang yang membentang di hadapannya, tapi ada harga yang harus dibayar. Dan ketika satu per satu masalah memukulnya, barulah ia terenyak dan bertanya, “Apakah aku ada di jalan yang benar?” Lalu cahaya terang itu muncul…lewat sosok yang sangat menginspirasinya: Merry Riana. Dari Merry Riana, Bella mempelajari hal-hal berharga. Makna perjuangan, kesuksesan, dan bagaimana menjalani hidup yang utuh sesuai passion.
 
   
***
  
  
Hari itu sebenarnya aku tidak berencana untuk membeli buku ini, tapi entah mengapa ketika aku melihat buku ini…aku langsung tertarik dan saat itu juga memutuskan untuk membelinya. Padahal sebelumnya aku tak pernah tahu ada buku berjudul “Follow @MerryRiana” ini. Satu hal yang kuingat mengapa aku tertarik adalah karena blurb-nya, sepertinya isinya memang ditujukan bagi orang-orang yang membutuhkan kejelasan ‘arah hidup’ sepertiku. Dan mengapa pada akhirnya aku kekeuh banget untuk membelinya…mungkin karena bisikan dari Yang Maha Kuasa.
 
Lebay, ah.